Acara Pembukaan Aliansi Riset Indonesia Malaysia (Koleksi FTI UMI)

FTI UMI Pelopori Aliansi Riset Indonesia Malaysia Bersama Perguruan Tinggi Kawasan Timur Awal Jejaring SEAAM

Berita ini merupakan dokumentasi yang telah terbit sebelumnya dalam laman web: https://fti.umi.ac.id/berita/fakultas-teknologi-industri-umi-pelopori-aliansi-riset-indonesia-malaysia.html

Workshop Bersama Prof. Dr. Ekhwan Toriman (Koleksi Humas FTI UMI)

Seminar dan Workshop Internasional dalam rangka mendorong publikasi ilmiah dilaksanakan di Fakultas Teknologi Industri Universitas Muslim Indonesia, dalam dua hari, Sabtu dan Minggu, 7-8 Mei 2016. Kegiatan ini diikuti sekitar 35 orang dosen dari berbagai perguruan tinggi di kawasan timur Indonesia.

Dalam pembukaan seminar dan workshop tersebut sekaligus penandatangan naskah kerjasama dengan IAIN Kendari, IAIN Manado, dan STAIN Sorong.

Fasilitator workshop menghadirkan Prof. Dr. H. Ekhwan Toriman, wakil rektor Universiti Sultan Zainal Abidin, Malaysia. Kehadiran fasilitator ini sekaligus menjadi langkah lanjutan dari kuliah tamu sebelumnya.

Ismail Suardi Wekke, Kepala Pusat Penjaminan Mutu STAIN Sorong yang juga Wakil Ketua Umum Majelis Sinergi Kalam (MASIKA) ICMI mengemukakan bahwa kegiatan ini juga menjadi usaha MASIKA ICMI untuk mendorong perkembangan publikasi ilmiah Tanah Air.

Acara diharapkan menjadi awal dalam menginisiasi di publikasi di jurnal bereputasi seperti Scopus dan Web of Science. Jalinan kerjasama FTI UMI dengan IAIN Kendari, IAIN Manado, STAIN Sorong, STAIN Parepare, dan STAIN Watampone.

Kegiatan ini juga dihadiri dosen dari Universitas Bosowa, Universitas Muhammadiyah Makassar, dan Universitas Indonesia Timur. (Makassar Terkini).


Kegiatan ini menjadi awal dan sekaligus sebagai komunikasi awal sehingga menjadi pembentukan SEAAM. Pada kesempatan tersebut, komunikasi akademik semakin berkembang dan dilanjutkan dengan adanya kegiatan kunjungan belajar di Malaysia dan Thailand dengan prakarsa jurusan Hubungan Internasional Universitas Airlangga, Surabaya.

Kerjasama antara FTI UMI, IAIN Kendari, IAIN Manado, dan STAIN Sorong kemudian bertahan dalam jangka panjang sehingga sekarang (2022). Ditandai dengan penelitian, publikasi, dan aktivitas bersama keempat institusi tersebut.

Diskusi SEAAM dan ITB Nobel (Koleksi Humas ITB Nobel)

SEAAM dan ITB Nobel Siapkan Kerjasama Asia Tenggara

Seaam.unaim-wamena.ac.id, Makassar – Bertempat di ruang pertemuan, kampus Institut Teknologi dan Bisnis Nobel, Scientific Committee Southeast Asia Academic Mobility (SEAAM) diterima Rektor IT Nobel, dan juga pimpinan perguruan tinggi, Jumat, 11 Maret 2022.

Dalam pertemuan yang berlangsung selama dua jam, pembahasan difokuskan pada kaitan dengan proyeksi internasionalisasi perguruan tinggi. Termasuk bagaimana menjalin kerjasama SEAAM dengan ITB Nobel.

Ismail Suardi Wekke mengemukakan bahwa SEAAM dibentuk pada tahun 2016 sebagai jejaring kerjasama di Asia Tenggara, sekarang ini menjadi sebuah platform untuk mengakselerasi kolaborasi perguruan tinggi.

“Sebelum disebut Merdeka Belajar, SEAAM telah menjalankan aktivitas bersama dengan mitra-mitra perguruan tinggi,” tutur Ismail Suardi Wekke.

Ismail mengemukakan bahwa nama Merdeka Belajar hanyalah sebuah istilah belaka kalau tidak dibarengi dengan adanya aktivitas yang memberikan kesempatan kepada dosen dan mahasiswa untuk bertindak kreatif dalam mencapai kemampuan belajar.

Selanjutnya Ismail mengemukakan bahwa dengan bergabungnya ITB Nobel ke dalam jejaring SEAAM akan semakin memperkuat sinergitas yang ada.

Turut hadir dalam kesempatan tersebut, Rektor ITB Nobel Indonesia, Dr. Badaruddin, S.T., M.M.

Rektor ITB Nobel, Dr. Badaruddin mengemukakan perlunya internasionalisasi perguruan tinggi, sehingga dengan gandengan kerjasama SEAAM dan ITB Nobel akan menjadi sebuah sinergitas tersendiri dalam kaitan tiga hal yaitu penelitian dan publikasi, pengabdian masyarakat, dan prestasi mahasiswa dalam kancah global.

Sebagaimana maklumat bahwa sebelum ini ITB Nobel telah bertranformasi dari STIE Nobel. “Olehnya, dengan transformasi kelembagaan ini menjadi peluang untuk mengakselerasi kembali visi dan misi yang mengitari tranformasi lembaga”, kata Dr. Badaruddin.

“Ini merupakan tahap awal, selanjutnya akan diawali dengan penandatanganan MoU sehingga menjadi langkah dalam mengelaborasi kerjasama yang akan dilaksanakan,” pungkas Ismail.