Pertemuan Persiapan Baksos Bersama Bupati Maros (Koleksi SEAAM)

HMI Komisariat Kedokteran Makassar Persiapkan Bakti Sosial di Bontoa dalam Kegiatan SEA-AFSID, Audience Dengan Bupati Maros

Seaam.unaim-wamena.ac.id, Maros – Bertempat di rumah jabatan Bupati Maros, Selasa, 15 Maret 2022, Ketua Umum HMI Komisariat Kedokteran Gigi dan Pengurus HMI Komisariat Kedokteran, Cabang Makassar, menyampaikan persiapan bakti sosial kepada Bupati Maros, H. A.S. Chaidir Syam, S.I.P., M.H.

Bakti sosial tersebut merupakan bagian dalam acara Southeast Asia Academic Forum for Sustainable Development (SEA-AFSID). Direncanakan, acara akan berlangsung 23-31 Juli 2022 bertempat di Makassar dan Maros.

Turut dalam diskusi tersebut, Scientific Committee Southeast Asia Academic Mobility (SEAAM) yang juga Sekretaris Dewan Pendidikan Kabupaten Maros, Ismail Suardi Wekke.

Bupati Maros, H. A.S. Chaidir Syam, S.I.P., M.H., menyambut baik prakarsa Himpunan Mahasiswa Islam komisariat Kedokteran Cabang Makassar, sekaligus memberikan arahan terkait dengan persiapan yang perlu dilakukan untuk pelaksanaan kegiatan.

Ismail Suardi Wekke mengemukakan bahwa bakti sosial ini adalah bagian dalam pelaksanaan pengabdian masyarakat berbasis riset. “Olehnya, ini menjadi kesempatan berkolaborasi dengan perguruan tinggi yang diawali dengan pengabdian masyarakat,” kata Ismail.

“Dewan Pendidikan Kabupaten Maros, secara aktif menggalang dukungan untuk MoU dan implementasinya dalam kaitan penelitian dan pengembangan di Kabupaten Maros,” kata Ismail Suardi Wekke yang juga dosen pascasarjana IAIN Sorong.

SEA-AFSID berlangsung sejak 2017. Terakhir dilaksanakan di Sinjai (2021). Sementara 2018 di Yogyakarta dengan tuan rumah Universitas Islam Indonesia.

Sementara 2019 di Sumatera Barat dengan tuan rumah bersama Universitas Ekasakti, Institut Agama Islam Negeri Batusangkar, dan Universitas Negeri Padang.

“Forum ini merupakan prakarsa yang awalnya adalah kolaborasi SEAAM dengan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, UIN Jambi,” lanjut Ismail.

“Setiap tahun, kemudian terlaksana dengan semakin bertambahnya pengembangan jejaring dan juga keterlibatan perguruan tinggi,” tutur Ismail.

Kunjungan ke Balaikota Konya Turki (Koleksi SEAAM)

Pascasarjana IAIN Sorong dan SEAAM Pertahankan Kolaborasi Internasional, Jalin Kerjasama dengan Turki

Seaam.unaim-wamena.ac.id. Tiga tahun terakhir, Pascasarjana Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sorong bersama Southeast Asia Academic Mobility (SEAAM) menyelenggarakan Mobility Student.

Sebuah kesempatan bagi mahasiswa untuk berpartisipasi dalam kegiatan bersama dengan mahasiswa di tiga negara. “Tidak saja sebagai peserta, tetapi juga sebagai pemakalah dan juga peneliti,” kata Ismail Suardi Wekke, dosen pascasarjana IAIN Sorong.

Untuk tahun ini, selain pelaksanaan Mobility Student, maka dilaksanakan juga Graduate Research Symposium yang akan dilaksanakan di Turki, pada Mei mendatang.

“Kegiatan ini secara umum disampaikan dalam laporan ke Rektor IAIN Sorong dan Plt Wakil Rektor IAIN Sorong,” kata Ismail Suardi Wekke, Kepala Pusat Studi Kepemimpinan Transformatif Pascasarjana IAIN Sorong, usai menyelesaikan pertemuan dengan Rektor IAIN Sorong, Senin, 21 Maret 2021.

Ismail mengemukakan bahwa sejak tahun 2021, IAIN Sorong membentuk pusat studi untuk menjadi wahana dalam akselerasi tri dharma perguruan tinggi.

“Rektor IAIN Sorong mengamanahkan untuk membentuk pusat studi, ditargetkan sebanyak 30 pusat studi” tutur Ismail yang juga Scientific Commitee SEAAM jejaring yang dibentuk untuk kerjasama perguruan tinggi di Asia Tenggara.

Fase transformasi kelembagaan STAIN Sorong ke IAIN Sorong telah tercapai dengan terbitnya Peraturan Presiden RI, tertanggal 28 Februari 2020. Perpres ini sebagai pembentukan kelembagaan IAIN Sorong.

Keberadaan IAIN Sorong sepenuhnya adalah partisipasi dan kontribusi masyarakat Tanah Papua.

“Dimana, Rektor IAIN Sorong menggambarkan bahwa tranformasi IAIN Sorong mendapatkan dukungan dari pelbagai kalangan masyarakat. Tidak terbatas pada masyarakat muslim saja,” kata Ismail Suardi Wekke.

Selanjutnya, Ismail Suardi Wekke mengemukakan bahwa sasaran kerjasama perguruan tinggi berikutnya adalah Turki, dengan lima perguruan tinggi yang akan dipertahankan sebagai mitra di Eropa dan Asia.