Seaam.unaim-wamena.ac.id. Tiga tahun terakhir, Pascasarjana Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sorong bersama Southeast Asia Academic Mobility (SEAAM) menyelenggarakan Mobility Student.
Sebuah kesempatan bagi mahasiswa untuk berpartisipasi dalam kegiatan bersama dengan mahasiswa di tiga negara. “Tidak saja sebagai peserta, tetapi juga sebagai pemakalah dan juga peneliti,” kata Ismail Suardi Wekke, dosen pascasarjana IAIN Sorong.
Untuk tahun ini, selain pelaksanaan Mobility Student, maka dilaksanakan juga Graduate Research Symposium yang akan dilaksanakan di Turki, pada Mei mendatang.
“Kegiatan ini secara umum disampaikan dalam laporan ke Rektor IAIN Sorong dan Plt Wakil Rektor IAIN Sorong,” kata Ismail Suardi Wekke, Kepala Pusat Studi Kepemimpinan Transformatif Pascasarjana IAIN Sorong, usai menyelesaikan pertemuan dengan Rektor IAIN Sorong, Senin, 21 Maret 2021.
Ismail mengemukakan bahwa sejak tahun 2021, IAIN Sorong membentuk pusat studi untuk menjadi wahana dalam akselerasi tri dharma perguruan tinggi.
“Rektor IAIN Sorong mengamanahkan untuk membentuk pusat studi, ditargetkan sebanyak 30 pusat studi” tutur Ismail yang juga Scientific Commitee SEAAM jejaring yang dibentuk untuk kerjasama perguruan tinggi di Asia Tenggara.
Fase transformasi kelembagaan STAIN Sorong ke IAIN Sorong telah tercapai dengan terbitnya Peraturan Presiden RI, tertanggal 28 Februari 2020. Perpres ini sebagai pembentukan kelembagaan IAIN Sorong.
Keberadaan IAIN Sorong sepenuhnya adalah partisipasi dan kontribusi masyarakat Tanah Papua.
“Dimana, Rektor IAIN Sorong menggambarkan bahwa tranformasi IAIN Sorong mendapatkan dukungan dari pelbagai kalangan masyarakat. Tidak terbatas pada masyarakat muslim saja,” kata Ismail Suardi Wekke.
Selanjutnya, Ismail Suardi Wekke mengemukakan bahwa sasaran kerjasama perguruan tinggi berikutnya adalah Turki, dengan lima perguruan tinggi yang akan dipertahankan sebagai mitra di Eropa dan Asia.