Diskusi SEAAM dan ITB Nobel (Koleksi Humas ITB Nobel)

SEAAM dan ITB Nobel Siapkan Kerjasama Asia Tenggara

Seaam.unaim-wamena.ac.id, Makassar – Bertempat di ruang pertemuan, kampus Institut Teknologi dan Bisnis Nobel, Scientific Committee Southeast Asia Academic Mobility (SEAAM) diterima Rektor IT Nobel, dan juga pimpinan perguruan tinggi, Jumat, 11 Maret 2022.

Dalam pertemuan yang berlangsung selama dua jam, pembahasan difokuskan pada kaitan dengan proyeksi internasionalisasi perguruan tinggi. Termasuk bagaimana menjalin kerjasama SEAAM dengan ITB Nobel.

Ismail Suardi Wekke mengemukakan bahwa SEAAM dibentuk pada tahun 2016 sebagai jejaring kerjasama di Asia Tenggara, sekarang ini menjadi sebuah platform untuk mengakselerasi kolaborasi perguruan tinggi.

“Sebelum disebut Merdeka Belajar, SEAAM telah menjalankan aktivitas bersama dengan mitra-mitra perguruan tinggi,” tutur Ismail Suardi Wekke.

Ismail mengemukakan bahwa nama Merdeka Belajar hanyalah sebuah istilah belaka kalau tidak dibarengi dengan adanya aktivitas yang memberikan kesempatan kepada dosen dan mahasiswa untuk bertindak kreatif dalam mencapai kemampuan belajar.

Selanjutnya Ismail mengemukakan bahwa dengan bergabungnya ITB Nobel ke dalam jejaring SEAAM akan semakin memperkuat sinergitas yang ada.

Turut hadir dalam kesempatan tersebut, Rektor ITB Nobel Indonesia, Dr. Badaruddin, S.T., M.M.

Rektor ITB Nobel, Dr. Badaruddin mengemukakan perlunya internasionalisasi perguruan tinggi, sehingga dengan gandengan kerjasama SEAAM dan ITB Nobel akan menjadi sebuah sinergitas tersendiri dalam kaitan tiga hal yaitu penelitian dan publikasi, pengabdian masyarakat, dan prestasi mahasiswa dalam kancah global.

Sebagaimana maklumat bahwa sebelum ini ITB Nobel telah bertranformasi dari STIE Nobel. “Olehnya, dengan transformasi kelembagaan ini menjadi peluang untuk mengakselerasi kembali visi dan misi yang mengitari tranformasi lembaga”, kata Dr. Badaruddin.

“Ini merupakan tahap awal, selanjutnya akan diawali dengan penandatanganan MoU sehingga menjadi langkah dalam mengelaborasi kerjasama yang akan dilaksanakan,” pungkas Ismail.

ICLAW 2017 (Koleksi Humas IAIN Kendari)

IAIN Kendari dan IAIN Manado Pertahankan Jejaring Kerjasama Regional, SEAAM Bersama PT Asia Tenggara Laksanakan ICLAW

Berita ini telah diposting 27 April 2017. Pertama kali tayang di www.ujungkota.com.

Dimulai dari International Postgraduate Research Conference (IPRC) yang bertempat di IAIN Manado, November 2016, selanjutnya menyepakati tindak lanjut kegiatan dalam International Conference on Islam and Local Wisdom (ICLAW) di IAIN Kendari, April 2017.

Dengan selesainya kegiatan ICLAW 2017, baik IAIN Kendari maupun IAIN Manado senantiasa berusaha tetap mempertahankan jejaring kerjasama perguruan tinggi keagamaan. Bahkan mulai menjajaki kerjasama tidak saja di lingkungan perguruan tinggi keagamaan Islam saja tetapi juga menjangkau Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri (STAHN) Mataram.

Kehadiran kepala Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat STAHN Mataram dalam kegiatan ICLAW 2017 sebagai sebuah upaya untuk mempertahankan jejaring di tingkat regional. Sehingga kerjasama Asia Tenggara dapat disinergikan dengan perguruan tinggi di kawasan ini.

Dr. Rivai Bolotio, direktur Pasca Sarjana IAIN Manado menegaskan bahwa momentum Masyarakat Ekonomi Asia Tenggara (MEA) akan lebih bagus jika disinergikan dengan keperluan perguruan tinggi. Sehingga sejak awal, perguruan tinggi turut berkontribusi dalam pengembangan masyarakat. Begitu pula dengan integrasi kurikulum dalam pendidikan tinggi dengan dinamika masyarakat.

Dalam kesempatan ICLAW 2017 juga ditandatangani nota kesepahaman dengan Fatoni University, Thailand. Dalam kesempatan tersebut hadir juga IAIN Gorontalo, STAIN Watampone, Universitas Muhammadiyah Parepare, STAI Al-Furqan, Makassar; dan STAIN Sorong. ***

Sumber: https://ujungkota.com/2017/04/27/iain-kendari-dan-iain-manado-pertahankan-jejaring-kerjasama-regional/

Universiti Kebangsaan Malaysia bersama Delegasi Muhibbah dari Indonesia (Koleksi Panpel Universitas Airlangga)

IAIN Manado dan STAIN Sorong Kolaborasi dengan Universiti Kebangsaan Malaysia, Cikal Bakal SEAAM

Postingan ini merupakan berita yang telah terbit sebelumnya dan diposting kembali sebagai arsip SEAAM. Kegiatan muhibbah Malaysia dan Thailand yang dilaksanakan Departemen Hubungan Internasional, Pascasarjana Universitas Airlangga, pada tahun 2016, menjadi cikal bakal dalam pembentukan SEAAM.

Manado,inspirasisulawesi.com – Dimulai dengan pertemuan di Universiti Kebangsaan Malaysia bertempat di Fakulti Sains Sosial dan Kemanusiaan (FSSK), IAIN Manado dan STAIN Sorong merintis kolaborasi dengan perguruan tinggi se Asia Tenggara.

Dekan FSSK, Prof. Dr. Ekhwan Toriman yang menerima rombongan bersama dengan wakil dekan bidang pascasarjana dan hubungan internasional FSSK, menyampaikan sambutan agar jalinan kolaborasi bisa berkelanjutan.

Untuk itu, Dr. Rivai Bolotio, direktur pasca sarjana IAIN Manado mengemukakan, hasrat kerjasama dalam bidang pengembangan akademik.

Selanjutnya, IAIN Manado secara intensif akan mendorong mahasiswa untuk berpartisipasi dalam kegiatan antarbangsa.

Dr. Rivai Bolotio menyampaikan, pengembangan akademik IAIN Manado yang bertransformasi dari STAIN Manado ke IAIN Manado, untuk memfasilitasi pengembangan mahasiswa dan diadakan International Postgraduate Research Conference.

Dr. Rivai juga mengemukakan persiapan dalam beberapa hal untuk menerima dosen tamu dari Universitas Kebangsaan Malaysia

Sementara itu, Ismail Suardi Wekke, Ph.D., sekretaris pasca sarjana STAIN Sorong, Papua Barat, yang turut dalam diskusi tersebut menyampaikan beberapa kolaborasi yang memungkinkan dilaksanakan bersama.

Sejak berdiri tahun lalu pasca sarjana STAIN Sorong sudah menera dua angkatan dalam program studi pendidikan agama Islam.

IAIN Manado dan STAIN Sorong bersama-sama mengembangkan program untuk memfasilitasi mahasiswa pascasarjana dalam menulis dan melakukan publikasi. Dengan rintisan ini akan menjadi sarana dalam membentuk jaringan akademik se Asia Tenggara.

Kesempatan kunjungan ini merupakan rintisan STAIN Sorong dalam hal kolaborasi perguruan tinggi. Dengan distingsi kepemimpinan transformatif, pasca STAIN Sorong akan menjadi bagian dalam pengembangan keilmuan yang tidak terbatas pada wilayah Papua dan Papua Barat. Secara luas perlu dikembangkan ke kawasan Asia Tenggara.

Yudha

Berita ini telah terbit di (25 September 2016): https://kabarberitasulawesi.wordpress.com/2016/09/25/iain-manado-dan-stain-sorong-kolaborasi-dengan-universitas-malaysia/

IPRC 2016 Pelaksanaan Awal Kegiatan Pembentukan SEAAM (Koleksi IAIN Manado)

16 Kampus dari Indonesia-Malaysia Deklarasikan Southeast Asia Academic Mobility di Manado

Postingan ini merupakan dokumentasi dari kegiatan yang dilaksanakan dalam rangkaian dengan deklarasi SEAAM di Manado, terbit di Tribun Timur 13 November 2016.

TRIBUN-TIMUR.COM-Program Pascasarjana IAIN Manado menjadi tuan rumah International Postgraduate Research Conference (IPRC) 2016 yang dilaksanakan kali pertama diadakan dengan kolaborasi IAIN Manado, STAIN Sorong, Universitas Airlangga, dan Universiti Sultan Zainal Abidin, Malaysia.

Sementara itu, 16 perguruan tinggi yang hadir di IPRC menyepakati untuk membentuk SEAAM sebagai wadah yang akan dilaksanakan sepanjang 2017 yang akan datang. Selanjutnya IPRC akan menjadi salah satu bagian dari aktivitas SEAAM.

Rektor IAIN Manado, Dr Hj Rukmina Gonibala MSi, dalam kesempatan tersebut mengemukakan, inisiatif ini menjadi awal untuk melakukan kolaborasi antarbangsa. Sebagaimana keberadaan perguruan tinggi yang menjadi dinamisator bagi kemajuan masyarakat yang memerlukan penelitian, maka studi-studi keagamaan tidak hanya sampai pada publikasi saja.

Direktur PPs IAIN Manado, Dr H Rivai Bolotio menambahkan, deklarasi tersebut merupakan bagian dari pengembangan akademik dan penguatan kapasitas kelembagaan.

Dalam kesempatan tersebut hadir perguruan tinggi lintas wilayah. Bersama-sama dengan IAIN Manado hadir pula IAIN Gorontalo, IAIN Palangka Raya, Universitas Airlangga, Universitas Brawijaya, Universitas Sam Ratulangi, dan STAIN Sorong,

Hadir pula Universitas Kanjuruhan Malang, Universiti Sultan Zainal Abidin, Universiti Utara Malaysia, Universitas Muhammadiyah Makassar, dan STISIP Amal Ilmiah YAPIS Wamena.

Sementara itu panitia pelaksana kegiatan IPRC, Dr H Ahmad Rajafi menyatakan kegiatan ini sebagai ikhtiar pascasarjana IAIN Manado untuk memberikan ajang mahasiswa pascasarjana dalam mempresentasikan hasil penelitian yang mereka lakukan.

Selain itu sebagai wadah bagi mahasiswa memiliki kesempatan untuk berdiskusi dengan kolega mereka dari sesama mahasiswa pascasarjana.(*)

Artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul 16 Kampus dari Indonesia-Malaysia Deklarasikan Southeast Asia Academic Mobility di Manado: https://makassar.tribunnews.com/2016/11/13/16-kampus-dari-indonesia-malaysia-deklarasikan-southeast-asia-academic-mobility-di-manado.
Penulis: CitizenReporter | Editor: Anita Kusuma Wardana

Pelaksanaan Diskusi OBE Sekaligus Perkenalan ICEELoW (Koleksi Humas Tomakaka)

SEAAM Bersama Fakultas Teknik Universitas Tomakaka Akan Gelar ICEELoW

Seaam.unaim-wamena.ac.id, Mamuju – Fakultas Teknik Universitas Tomakaka bersama dengan Southeast Asia Academic Mobility akan menggelar ICEELoW 2022 sekaligus dirangkaian dengan lomba desain arsitektur tingkat Asia Tenggara.

SEAAM menjalin kerjasama dengan perguruan tinggi di wilayah Sulawesi Barat sebagai perluasan kerjasama. Dimana sejak awal, SEAAM diniatkan sebagai wadah untuk membentuk jejaring kerjasama dan juga kolaborasi.

Acara yang awalnya akan digelar 2-3 Maret 2022, diundur ke 23-24 Maret dengan pertimbangan libur hari Nyepi dan juga awal pekan ini dimulai dengan liburan Isra Mikraj. Untuk itu, panitia pelaksana memutuskan penundaan dengan penggantian jadwal ke akhir bulan.

Demikian disampaikan Scientific Commitee SEAAM, Ismail Suardi Wekke, Ph.D., dan Dekan Fakultas Teknik Universitas Tomakaka, Yusran, M.Pd.I. dalam rilis yang disampaikan ke media, Mamuju, 3 Maret 2022.

Intenational Conference on Engineering, Environment, and Local Wisdom (ICEELoW) sekaligus menjadikan kesempatan untuk mengabadikan catatan-catatan gempa dan juga tsunami yang terjadi di pesisir barat pulau Sulawesi. Mamuju, dan provinsi Sulawesi Barat diantara wilayah terdampak.

“Dengan adanya konferensi ini, akan menjadi kesempatan mendiseminasi catatan-catatan terkait dengan kearifan lokal,” kata Ismail Suardi Wekke.

Ismail juga mengemukakan bahwa dalam kaitan dengan konferensi ini, sebuah pendekatan multidisiplin yang dijadikan pendekatan untuk kajian keilmuan. “Sehingga perjumpaan antara teknik, lingkungan, dan kearifan lokal, menjadi tiga sudut pandang dalam pengkajian sebuah fenomena dalam konteks keilmuan,” tutur Ismail.

Sementara itu, Yusran mengemukakan lebih lanjut bahwa sementara ini fakultas teknik mengembangkan jejaring kerjasama lintas negara. “Olehnya, pelaksanaan konferensi ini akan menjadi bagian dalam implementasi kerjasama,” kata Yusran yang sementara proses penyelesaian program doktor di Universitas Negeri Makassar.

“Tidak hanya dosen, mahasiswapun diberi kesempatan untuk bersama-sama menyajikan penelitian atau hasil-hasil kajian. Sekalipun itu adalah kajian literatur,” pungkas Yusran.

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta (Koleksi DIKTIS Kemenag RI)

Perguruan Tinggi Keagamaan dan Harapan Anak Bangsa

Seaam.unaim-wamena.ac.id, Mamuju – Pekan ini berada di Mamuju untuk satu persiapan acara SEAAM bersama dengan Universitas Tomakaka, Mamuju. Sebagaimana praktik kehidupan kini, tidak lagi berada di satu tempat tempat pada masa yang sama. Ada pula grup percakapan menggunakan aplikasi tertentu diantaranya WhatsApp.

Sore waktu Mamuju, perbincangan di grup perguruan tinggi terkait dengan rektor. Sayapun sejak sore sampai Maghrib turut nimbrung dalam percakapan tersebut. Beberapa catatan yang tertuang di sini, merupakan bagian dari respon terhadap ide dan juga percakapan tersebut.


Dalam kesyukuran dua tahun IAIN Sorong, kami mendiskusikan betapa pendirian perguruan tinggi Islam merupakan bagian dari ikhtiar membawa Islam di Indonesia sebagai bagian dari ekspresi beragama, dalam masa yang sama juga menjadi sarana dalam kemajuan masyarakat.

Kita menyaksikan sejak awal abad 21, transformasi kelembagaan perguruan tinggi dari institut ke universitas tidak berhenti hanya sampai pada enam IAIN yang dialihlembagakan menjadi UIN.

Tetap saja ada kelanjutan dari periode Mentri Agama ke Mentri Agama berikutnya. Kini kita sudah menyaksikan UIN Dato Karama Palu, UIN Fatmawati Soekarno Bengkulu. Jikalau saja, tahun 1995 semasa saya menduduki bangku kuliah hanya ada IAIN Alauddin dengan fakultas filial yang tersebar dari Parepare sampai ke Ambon.

Betapa rentang kendali yang teramat luas. Dekan yang ditempatkan di fakultas filial, semuanya harus mengacu ke rektor yang berada di Ujung Pandang. Belum lagi soal komunikasi waktu itu yang terbatas pada telepon dan fax. Sehingga bolehjadi ada waktu yang diperlukan untuk memutuskan sebuah perkara yang justru mendesak.

Kini, fakultas itu tidak lagi hanya pada kelembagaan ketika pembentukan pertama kali dengan nama STAIN. Bahkan sudah menjadi IAIN, sementara di Palu sudah mencapai kelembagaan UIN. Dengan adanya kelembagaan ini, juga dengan pengelolaan keuangan yang otonom menjadikan perguruan tinggi keagamaan menjadi pendidikan tinggi pilihan. Tidak saja dalam semangat keagamaan tetapi juga pada program studi yang semakin beragam.

Jika dulunya hanya ada pada IAIN Alauddin Ujung Pandang, sehingga kuliah hanya bagi mereka yang mampu ke Makassar. Kini, semua bisa kuliah bahkan tanpa harus meninggalkan kampung halaman. Parepare, Palopo, Bone, diantaranya untuk wilayah Sulawesi Selatan.

Bahkan perguruan tinggi keagamaan Islam swasta sudah berkembang ke seentaro Sulawei Selatan. Kita bisa saksikan perguruan tinggi di Jeneponto, Sinjai, Maros, dan Pangkep. Sementara di Sinjai dan juga Jeneponto, mereka bahkan kini mengelola pascasarjana. Terdapat kemudahan akses bagi pendidikan tinggi kini. Saya menyebutnya, bagian dari kemajuan Indonesia.


Perguruan tinggi itu adalah upaya menyemai harapan anak-anak bangsa. Dengan pendidikan tinggi, mereka memiliki tiket untuk berpindah posisi pilihan profesi. Kalaulah bahasa Bapak Prof. Dr. Hamdan Juhannis bahwa itu “melawan takdir”, maka sah-sah saja. Namun, apa yang dialami Prof. Hamdan merupakan peristiwa yang jamak.

Mahasiswa IAIN tidak ada yang berasal dari keluarga dosen pada fase awal. Namun kemudian dengan memiliki ijazah IAIN-lah akhirnya bisa memilih menjadi dosen. Maka, saya justru menyebutnya bahwa IAIN bolehjadi bukan perguruan tinggi terbaik. Namun, bisa menjadi pintu terbaik ke masa depan dengan ragam profesi yang diiginkan.

Dimana tidak semua dari kita mampu untuk menembus ujian masuk di universitas ternama. Bahkan saya saking pesimisnya, tidak pernah mendaftar sama sekali dengan kehawatiran ketidaklulusan yang mengitarinya.

Justru dengan adanya IAIN, menjadi sebuah harapan untuk menapaki cita yang ada. Walau seiring waktu juga berubah sesuai dengan kemampuan yang ada.

Akhirnya, siapapun yang menjadi pimpinan perguruan tinggi yang bolehjadi disebut ketua, ataupun rektor. Tetap saja bahwa mereka harus tunduk dan patuh pada kepentingan perguruan tinggi untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Sebagaimana amanat pendirian bangsa kita.

Ketika seorang ketua atau rektor memimpin, maka wajib memastikan bahwa lembaga yang dipimpinnya akan mengantarkan harapan anak-anak bangsa secara keseluruhan yang menjadi mahasiswa di perguruan tinggi tersebut. Bukan dengan mendaku sebagai seorang yang paling hebat kemudian justru menafikan sebagian besar dan justru melayani segelintir kecil kelompok mahasiswa.

Kepempinan yang dimandatkan melalui Mentri Agama wajib dipastikan untuk dijalani untuk memberikan tempat terbaik bagi kepentingan pelayanan untuk semua. Bukan melayani hanya kepentingan kelompok, apalagi kemudian memperjuangkan orang perorang.

Tidak saja karena kepemimpinan akan dipertanggungjawabkan di kemudian hari. Ada pesan gurutta Achmad Amiruddin Pabittei. Cendekia yang pernah menjabat sebagai rektor Universitas Hasanuddin. Kemudian menjabat sebagai Gubernur Sulawesi Selatan, dan meneruskan ke posisi Wakil Ketua MPR RI. Saya ubahsuai kalimatnya menjadi “bersikap manislah ketika memimpin, sebab engkau akan menemui orang yang sama ketika berhenti menjadi seorang pejabat”.

Ismail Suardi Wekke
Scientific Committee
Southeast Asia Academic Mobility (SEAAM)

Southeast Asia Academic Mobility (koleksi Humas SEAAM)

Mengenal SEAAM

Seaam.unaim-wamena.ac.id, Wamena – SEAAM merupakan singkatan Southeast Asia Academic Mobility. Dibentuk sejak 12 November 2016 oleh jejaring 16 perguruan tinggi Asia Tenggara. Bertempat di IAIN Manado, ketika itu dipimpin oleh Dr. Hj. Rukmina Gonibala.

Diantara yang hadir pada saat itu, selain tuan rumah dari pascasarjana IAIN Manado dan kehadiran dosen Universitas Sam Ratulangi, Manado. Diantaranya dosen dari STAIN Sorong (Ismail Suardi Wekke), begitu pula Universitas Muhammadiyah Malang, Universitas Muhammadiyah Makassar. Juga turut hadir direktur pascasarjana IAIN Kendari yang kemudian menjadi tuan rumah ICLAW 2017 di Kendari.

Kehadiran dosen-dosen tersebut dalam kapasitas profesional walau tak mewakili kampus masing-masing, kemudian sepakat membentuk SEAAM. Dimana kini telah menjejaki tahun kelima sejak pembentukannya. Kemudian juga telah berkomunikasi tidak saja di lingkup Asia Tenggara tetapi sudah menjangkau wilayah Asia lainnya, diantaranya Jepang, Saudi Arabia, dan Turki. Bahkan sampai ke Afrika Utara, yakni Mesir dan Sudan.

Pelaksanaan acara pembentukan SEAAM merupakan bagian dari kegiatan International Postgraduate Research Conference (IPRC) yang kemudian menjadi agenda tahunan SEAAM. Sejak itu, IPRC kemudian diadakan secara berkala dan dilaksanakan di pelbagai lokasi diantaranya Makassar (2021), Pahang, Malaysia (2020), Padang (2019). Adapun untuk 2022 ini, akan dilaksanakan di Pattani, Thailand dengan tuan rumah bersama yaitu Fatoni University, Thailand.

Setelah pembentukan SEAAM pada November 2016, itu kemudian SEAAM dikenalkan di Wamena pada awal tahun 2017 menjelang wisuda sarjana. Kala itu Universitas Amal Ilmiah Yapis Wamena, masih dalam bentuk kelembagaan Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Amal Ilmiah Yapis Wamena, dengan kehadiran diantaranya Baiq Wardani, Ph.D., dosen pascasarjana Universitas Airlangga yang juga menjadi salah seorang scientific committee SEAAM dan turut sejak awal dalam pendirian jejaring SEAAM.

Kolaborasi SEAAM dengan UNAIM Yapis Wamena kini terus berlanjut. Termasuk sejak awal menempatkan sekretariat “fisik” di UNAIM Yapis Wamena. Semangat yang melandasinya bahwa Wamena dalam skala kecil, kemudian Papua dalam skala yang luas, perlu sejak sekarang memiliki daya saing antarbangsa. Maka, dengan kewujudan SEAAM akan menjadi instrumen dalam mewujudkan itu. Kini, 2 Maret 2022 dimulai dengan kehadiran website SEAAM yang merupakan subdomain dari laman web kampus UNAIM Yapis Wamena.

Semangat yang mendasari pendirian SEAAM kemudian semakin relevan dengan adanya program “Merdeka Belajar” dimana jejaring ini memberikan kesempatan untuk saling mendukung dan juga berkolaborasi dalam kegiatan-kegiatan akademik.

Selamat Datang (SEAAM)

Album Aktivitas SEAAM

Seaam.unaim-wamena.ac.id, Wamena – Laman web ini untuk menjadi ruang komunikasi SEAAM dengan mitra dan juga sebagai pangkalan data aktivitas yang dijalankan. Sampai saat ini, SEAAM telah menjalin kerjasama dengan perguruan tinggi di Asia Tenggara. Juga mendapatkan penguatan dengan kolaborasi dari pelbagai perguruan tinggi lainnya.

Rabu, 23 November 2022 memulai kerjasama dengan perguruan tinggi di Kyungdong University, Korea Selatan.