Seaam.unaim-wamena.ac.id, Makassar – Institut Teknologi dan Bisnis Nobel Indonesia melakukan kerjasama dengan South East Asia Academic Mobility (SEEAM) dalam kegiatan penandatangan Memorandum of Understanding (MoU) dirangkaikan dengan Studium Generale.
Proses tersebut berlangsung di Ballroom Nobel Convention Centre, Selasa, 22 Maret 2022.
Penandatangan dilakukan Rektor Institut Teknologi dan Bisnis Nobel Indonesia, Dr. H. Badaruddin, S.T., M.M dan Ismail Suardi Wekke, Ph.D., selaku Adjunct Professor, University College of Yayasan Pahang, Malaysia.
Seusai proses penandatangan MoU, Ismail mengatakan pihaknya bersama Nobel Indonesia berkomitmen mengupayakan kemajuan dalam berbagai sektor.
“Namanya keunggulan komparatif daya saing dan sebagainya, tidak bisa dilakukan sendiri. Tapi perlu dilakukan bersama-sama disitulah peran mahasiswa diperlukan untuk bersama sama pihaka manajemen, yayasan, untuk kemudian mengupayakan keunggulan perguruan tinggi ini,” kata dia.
Ia berharap, pihaknya menginginkan capaian bersama antara dosen mahasiswa, lalu kemudian capaian antara dosen dan mahasiswa akan membawa ITB Nobel ke kancah global.
Transformasi dari sekolah tinggi menjadi Institut Teknologi dan Bisnis Nobel Indonesia, merupakan kesempatan pengembangan kapasitas pengembangan keilmuan, dan tentu tuntutan untuk berkontribusi secara luas semakin banyak. “Tentunya dengan penandatanganan MOU ini kita kemudian akan melangkah bersama-sama, kita akan melaksanakan kegiatan bersmaa yangnmembawa damoak positif bukan hanya untuk mahasiswa namun untuk masyarakat secara luas,” tukasnya.
Sementara itu, Rektor Nobel Indonesia, Dr.H. Badaruddin, S.T., M.M menambahkan internasionalisasi merupakan perubahan misi Nobel Indonesia, seusai berubah status menjadi Institut.
“Kita sudah bicara soal perguruan tinggi internasional, nah pak Hidayat (Kepala LP2NI) ini, sedang menyusun perencanaan induk pengembangan Nobel sampai 25 tahun yang akan datang kemana arah kita hingga 25 tahun yang akan datang kita rencanakan dengan baik,” terangnya dalam sambutan.
Bagian yang paling penting, sambung Badaruddin, untuk proses kemajuan ialah persamaan mindset atau pola pikir. Jika pola mindset berbeda, tidak akan bisa mencapai apa yang direncanakan.
“Tidak bisa lagi kita mengabaikan lingkungan internasional karena sekitar kita sudah begitu tidak lagi kita bisa bicara sebagai juara kita harus masuk ke kancah yang lebih besar tentu saja ini butuh dukungan dari seluruh stakeholder ITB Nobel Indonesia dosen mahasiswa dan lain-lain,” tegasnya.
Artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul Nobel Indonesia Teken Kerjasama dengan SEAAM, https://makassar.tribunnews.com/2022/03/22/nobel-indonesia-teken-kerjasama-dengan-seaam.
Penulis: Muh. Abdiwan | Editor: Waode Nurmin